1. Permantap Kehidupan Spritual
Rasa takut muncul karena kurang atau tidak adanya rasa percaya diri. Untuk membangun rasa percaya diri, kita memerlukan rasa yakin. Keyakinan yang kuat didapatkan apabila kita senantiasa mendapat petunjuk, pedoman, dan arah. Petunjuk yang paling benar itu tentu saja berasal dari Yang Maha Memberi Petunjuk. Disinilah kehidupan spritual itu memainkan perannya.
Saya sangat percaya, orang yang mempunyai kehidupan spritual yang baik pasti mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, karena dalam pengalaman ruhaninya ia sangat meyakini yang paling tinggi dan yang paling layak ditakuti itu hanya Tuhan semata, selebihnya tidak.
2. Berhubungan Dengan Orang Lain
Salah satu yang membuat kita takut berhadapan dengan orang lain adalah karena diri kita tertutup, tidak terbuka terhadap orang lain dan lingkungan. Karena kita tertutup, maka kita tidak mengenal bagaimana karakter orang-orang, kita merasa ketakutan akan respon orang-orang terhadap pribadi kita, bicara kita, dan sikap kita.
Berhubungan dengan banyak orang akan membuat kita mengenal dengan persis siapa dan bagaimana orang lain, membuat pikiran kita terbuka. Hal itu membantu kita dapat menyesuaikan sikap dan perbuatan terhadap mereka. Sebab, kadang kala, percaya diri itu datang bukan karena kompetensi yang kita miliki, tapi disebabkan oleh sejauh mana kita dapat mengenal situasi, kondisi, dan orang lain, dan ada baiknya juga bergaul dengan orang-orang yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, kita juga akan terbawa menjadi percaya diri seperti mereka.
3. Belajar Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi, seperti teknik pernafasan, sangat penting perannya bila kita dihadapkan pada persoalan yang tidak kita sukai secara mendadak. Teknik relaksasi membantu kita tetap
4. Hadapi Sumber Ketakutan Tersebut
Pernah nonton film horor? Coba lihat, ketika mereka mencoba lari menghindar dari apa yang mereka takutkan, justru pada saat itulah korban semakin banyak berjatuhan satu demi satu.
Hal itu menyiratkan kepada kita bahwa lari dan menghindar dari apa yang ditakutkan itu bukanlah solusi untuk mengatasi ketakutan itu, tindakan yang pengecut dan semakin membuat diri kita menjadi tidak berarti. Dalam tulisan “Matinya Karena Angan-Angan” pernah saya katakan, bahwa ketika ketakutan datang maka satu-satunya cara adalah menghadapi atau melawan sumber ketakutan itu sendiri.
5. Jangan Terlalu Banyak Menghukum Diri Sendiri
Jangan terlalu sering menganggap bahwa “saya tak bisa ini” atau “saya tak bisa itu”, yakinkanlah bahwa kita bisa. Manusia itu dilahirkan dengan potensi yang sama, yang membedakannya kemudian adalah sejauh mana ia tekun untuk terus berlatih dan mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar